Monday, August 10, 2009

Liga Inggris 09/10 Sudah Dibuka!

Akhirnya, liga sepakbola paling populer sejagad akan bergulir lagi. Bak sebuah panggung teater, tirai yang menutupi segala persiapan telah di buka pada 9 Agustus lalu. Tak tanggung-tanggung, pengereknya adalah dua titan yang diyakini akan menjadi aktor utama penghibur jutaan pasang mata hingga kelak ditutup kembali pada Mei 2010.

Titan pertama adalah juara bertahan Manchester United yang dinanti penampilannya setelah ditinggal dua pemain terbaiknya, Cristiano Ronaldo ke Real Madrid dan Carlos Tevez ke Manchester City.

Titan ke dua datang dari kota London, Chelsea FC! Juara piala FA 2008/2009 tersebut diyakini akan menjadi kandidat utama menjuarai liga Inggris 2009/2010 menyusul datangnya pelatih hebat Italia, Carlo Ancelotti.

United kembali Berival Utama Chelsea?

Hingga hari ini, kedua klub bisa dibilang menempati pole position dalam perburuan trofi liga primer bila dilihat dari aktifitas transfer. Chelsea menempati urutan teratas karena sudah mendatangkan 3 pemain baru tapi belum melepas seorang pun. Asumsinya, bila dengan skuad musim lalu saja mereka dapat bertengger di rangking tiga, tentu kekuatan mereka akan semakin dahsyat dengan tambahan tiga pemain baru tersebut. Belum lagi nama-nama beken seperti Shevchenko dan Pizarro yang kembali dari klub peminjam. Terbukti, dalam 'Community Shield' yang didapuk sebagai curtain raiser liga Inggris hari minggu yang baru lalu, pasukan biru London tersebut mampu mengalahkan Manchester United melalui adu penalti setelah berhasil menahan sang Juara musim lalu tersebut 2-2 dalam 90 menit sebelumnya.

Menjuarai Carling Cup 2009, Chelsea diyakini akan kembali menjadi rival utama MU di musim 09/10

Manchester United sendiri diprediksi akan menjadi kekuatan yang paling berpotensi menyaingi Chelski melihat (akan) berkurangnya soliditas lini tengah Liverpool setelah ditinggal Xabi Alonso serta (akan) kembalinya Arsenal ke masa transisi pascahengkangnya pemain kunci mereka: Emanuelle Adebayor dan Kolo Toure. Kedatangan trio Valencia-Owen-Obertan menggantikan CR7 dan Tevez dipercaya akan memberi dampak lebih baik ketimbang pembelian Glenn Johnson dan Alberto Aquilani oleh Liverpool untuk menggantikan Alvaro Arbeloa dan Xabi Alonso yang hijrah ke Santiago Bernabeu. Arsenal sendiri sampai saat ini baru membeli bek Belgia berusia 23 tahun, Thomas Vermaelen untuk menggantikan Toure dan tampak akan lebih memaksimalkan para young gunners ketimbang membeli pengganti Adebayor. Bila tidak sesegera mungkin melewati masa transisi tersebut, bukan tidak mungkin posisi klub asuhan Arsene Wenger tersebut di empat besar klasemen akhir musim akan digantikan klub-klub semodel Manchester City, Tottenham Hotspur, Aston Villa atau Everton.

Adu Penalti Selanjutnya untuk Kuszczak!

Sejak memenangi adu penalti versus Tottenham Hotspur di final Piala Liga 2008/2009, Manchester United sudah menjalani 3 drama tos-tosan lagi yang semuanya berakhir dengan kekalahan.

Pertama, Ben Foster gagal mengulangi kegemilangannya di final Piala Liga pada laga semifinal FA Cup 2008/2009 kontra Everton yang harus diselesaikan melalui adu penalti. Selanjutnya, dalam partai final Audi Cup versus Bayern Munich yang baru lalu, van der Sar tidak mampu berbuat sehebat yang dilakukannya pada final liga Champion 2008. Terakhir tentu saja pada hari minggu kemarin ketika lagi-lagi Ben Foster sukses dipecundangi oleh para eksekutor lawan. Memang tidak di kejuaraan mayor, tapi status juara tetap akan mendatangkan kebanggaan yang sangat efektif dalam mengangkat moral pemain.

Kembali semifinal FA Cup 2008/2009, saya sebenarnya berharap Tomasz Kuszczak yang akan berada di bawah mistar karena Ben Foster sudah mendapat 'jatah' rotasi yang maksimal pada ajang Piala Liga. Tapi saya bisa memaklumi ketika Sir Alex akhirnya memasang Foster sebagai shot-stopper. Tentu saja karena aksi-aksinya telah terbukti menambah koleksi lemari trofi Old Trafford.

Sementara di final Audi Cup 2009 van der Sar memang sudah semestinya menjaga gawang MU karena dia adalah kiper utama dan lawan yang dihadapi adalah raksasa Eropa. Tapi ketika penjaga gawang asal Belanda tersebut dinyatakan tidak dapat tampil melawan Chelsea di Community Shield, seharusnya Sir Alex memprioritaskan Kuszczak untuk menggantikannya. Alasannya tentu karena Ben Foster sudah mendapatkan kesempatan di dua pertandingan yang menentukan seperti tertulis di atas. Selain itu, Foster juga telah gagal memenangkan MU pada kesempatan terakhir.

Jadi, kini tidak ada alasan lain. Di masa depan, ketika akan menjalani partai menentukan di kompetisi minor yang berpotensi diakhiri dengan adu penalti, Kuszczak patut diutamakan bila tidak cedera. Kiper memang bukan unsur penentu satu-satunya dalam adu penalti, penampilan eksekutor juga memegang peran signifikan. Tetapi drama adu penalti adalah arena bagi para penjaga gawang menunjukkan nilai plusnya yang jarang terekspos dalam waktu normal.

Kuszczak harus mendapat porsi bermain seadil yang diperoleh Ben Foster

Karena itu, dengan Foster sudah menjalani banyak partai krusial sebelumnya, akan adil bila Kuszczak lebih diprioritaskan. Kecuali, bila Foster memang dipersiapkan menjadi penjaga gawang utama United menggantikan van der Sar yang akan gantung sarung tangan di akhir musim 09/10 seperti yang sering didengung-dengungkan. Bila benar begitu, sungguh amat disayangkan melihat potensi besar Kuszczak. Seharusnya, kompetisi memperebutkan kaos nomor punggung 1 di United diciptakan sealami mungkin sehingga kedua kandidat dapat mengeluarkan kemampuannya secara optimal tanpa terganggu hal-hal yang sifatnya non-teknis. Dengan begitu, di akhir musim, Manchester United akan mendapatkan pengganti Edwin van der Sar yang terpilih semata karena keunggulan teknis.

Berkewarganegaraan Inggris bukan berarti Foster harus diistimewakan.

No comments:

Post a Comment