Untuk menutupi kepergiannya (plus Tevez yang juga hijrah ke Manchester City), Sir Alex sebenarnya sudah melakukan pembelian yang 'memadai'. Kedatangan Valencia, Owen dan Obertan di awal musim serta akan mendaratnya 2 bintang muda (Adem Llajic dan Biram Diouf) pada Januari 2010 adalah alasan kenapa United harus tetap yakin mampu merebut gelar liga ke-19 sepanjang sejarahnya.
Apa boleh buat, ketidakhadiran Ronaldo sudah membuat United menelan kekalahan di partai ke-dua. Banjir cedera mungkin menjadi alasan kekalahan yang banyak diperbincangkan media. Tapi, bila mengetahui bahwa dalam pertandingan tersebut United gagal mencetak gol dari titik putih, mayoritas orang akan berharap: coba masih ada Ronaldo!
Carrick gagal dalam kesempatan pertamanya menggantikan CR7 mengalgojoi penalti yang diperoleh United
Ronaldo sendirian memimpin daftar pencetak gol MU dalam 2 musim terakhir dan mencetak jumlah gol yang sama dengan Rooney untuk menjadi top-scorer kembar klub semusim sebelumnya. Ketergantungan United pada Ronaldo memang terlalu tinggi dan itu tidak dapat langsung tergantikan dengan mendatangkan pemain-pemain baru.
Ronaldo; Jago mencetak gol dalam open-play maupun set-pieces
Ronaldo adalah predator, di mana pun pria Portugal itu di mainkan. Itu karena dia memiliki atribut sangat lengkap yang membuatnya sangat berbahaya bila berada di lapangan. Dalam open-play, Ronaldo dipersenjatai dengan kecepatan dan bejibun trik untuk mengelabui pemain-pemain bertahan lawan. Ketika mendapatkan set-piece, United pun kerap dihadiahi gol olehnya, baik itu melalui tendangan bebas, tendangan penalti maupun tendangan sudut. Kemampuan-kemampuan tersebut menjadi tanpa ampun karena Ronaldo dianugerahi kedua kaki yang 'hidup' serta kepala yang 'tajam' sebagai mata tombak lompatan tingginya ketika menyambut bola-bola udara.
Dan ketika melawan Burnley Rabu kemarin, kemampuannya mengeksekusi penalti menjadi sangat dirindukan.
Tentu United Bisa, tapi Mulai Kapan?
Bukan musim ini saja United bermain tanpa pemain yang sangat berpengaruh di musim-musim sebelumnya. Dan seperti saat-saat itu, United pasti bisa menggantikan pengaruh Ronaldo pada performa tim di musim ini dan musim-musim selanjutnya.
Ada beberapa pemain yang dimiliki MU saat ini yang meski dalam level berbeda dapat diandalkan untuk mengambil alih peran Ronaldo. Untuk open-play, dinamika permainan Ronaldo sesungguhnya bisa diimpersonatorikan oleh Rooney. Tapi tampaknya musim ini Sir Alex lebih menginstruksikan meminimalisir tusukan dari sayap langsung ke kotak penalti dan mengikuti keinginan Rooney untuk menjadi penyerang tengah ke dua. Okelah, meski memerlukan waktu transisi, perubahan seperti ini memang diperlukan karena lawan pasti mudah membaca permainan United yang sudah diterapkan beberapa musim terakhir.
Yang jadi masalah adalah ketika United mendapat hadiah tendangan bebas atau penalti. Ryan Giggs memang lumayan fasih mengeksekusi tendangan bebas dan penalti, juga Scholes yang tendangan kerasnya bisa diandalkan menyepak bola dari titik putih; tapi usia tidak memungkinkan mereka selalu bermain. Adalagi Owen Hargreaves yang ketika masih fit dipercaya menggilir bola tendangan bebas dengan Ronaldo dan Giggs. Tapi Hargo diprediksi baru akan siap bermain secepat-cepatnya pada akhir tahun 2009. Bahkan, bila tak kunjung menunjukkan perkembangan positip, pemain kelahiran Kanada itu sudah siap mengakhiri karirnya secara dini.
Yang paling mungkin dilakukan adalah melatih pemain-pemain tersisa (yang berusia muda) agar bisa diandalkan untuk mengoptimalkan peluang bola mati yang dihadiahkan wasit. Potensi besar ada pada diri Anderson dan Zoran Tosic. Anderson sudah membuktikan dirinya layak dipercaya mengeksekusi free-kick, terutama yang diperoleh di sisi kiri jauh gawang lawan seperti yang diperolehnya ketika melawan Boca Juniors di Audi Cup 2009. Sejauh ini pun Anderson belum pernah gagal melaksanakan porsinya dalam adu penalti yang harus dilakoni United.
No Excuse, Please...
CR7 sudah menjadi CR9. United harus segera mencari pengganti peran-peran yang biasa dilakukannya.
No comments:
Post a Comment