Monday, April 09, 2007

Portsmouth 2 - United 1 : Sinyal Sebuah Tren

Kehilangan Vidic & Silvestre serta memanjangnya masa tanpa kepemimpinan Neville memperlihatkan betapa 'tipis' kekuatan MU. Setelah ditekuk AS Roma 2-1 di Olimpico, Sabtu kemaren giliran The Pompey memulangkan pasukan Sir Alex tanpa poin. Alhasil, jarak MU-Chelsea kini tinggal 3 poin saja!
Jika dicermati, dalam 9 pertandingan resmi terakhir di semua kompetisi, United mengalami kesulitan mendulang angka di kandang lawan. Bila menang, itu tak lebih dari 1 gol. Semuanya pun terjadi pada pergantian bulan Februari-Maret, ketika United masih full-scuad. Satu hal menarik yang dapat ditarik sebagai benang merah adalah peran penonton sebagai pemain ke 13 bila United bermain di kandang. Bukti sahih adalah dalam 2 partai terakhir premiership. Minggu lalu, sempat tertinggal 1 gol di babak pertama, United berhasil comeback dengan 4 gol di babak kedua. Penonton yang mencatat rekor baru waktu itu di sebut Sir Alex sebagai yang terbaik yang pernah ada. Dukungan inilah yang hilang ketika, sabtu lalu, 'Setan Merah' kembali tertinggal 1 gol di babak pertama. Semangat juara & keunggulan teknik terbukti tak berarti banyak tanpa suntikan motivasi pendukung.
Bila melihat 6 laga sisa yang harus di jalani, hal di atas adalah pertanda buruk bagi ambisi United menghalangi niat Chelski mencetak hattrick juara liga. Selain menjamu Sheffield United, Middlesborough, dan Wes Ham, mereka masih harus mengunjungi markas Everton, Manchester City, dan Chelsea! Melihat padatnya jadwal yang harus dilalui, bila gagal memperbaiki tren tersebut di atas, United akan menantang Chelsea di Stamford Bridge dengan 3 poin di belakang tuan rumah. Maka, akan tak ada jalan selain mengalahkan The Blues saat itu bila ingin juara. Ironisnya, sang rival justru sedang menunjukkan performa sangat baik. Chelsea sudah kembali memiliki kualitas teknik, determinasi, dan tentu saja factor luck yang membawa mereka juara dalam 2 musim terakhir. Hal-hal yang membuat mereka seakan mustahil terjegal dalam 6 laga sisa.
Terlebih karena di akhir musim 'Setan Merah' masih harus menjamu Wes Ham, salah satu tim yang mampu mengalahkan mereka musim ini, Sir Alex Ferguson mutlak dituntut menggali semua pengalaman & kemampuannya agar anak buahnya fokus selalu menghasilkan kemenangan. Jika bukan treble, kembalinya trofi premiership sudah cukup menghadirkan kegembiraan & kebanggaan kembali di Theatre of Dream. Jika tidak, hmm...tampaknya tinggal impian melihat kejayaan MU segemerlap era 90-an hingga di awal millenium lalu.

Monday, April 02, 2007

Welcome Back : Winner Spirit!

Ketegangan menyaksikan duel guru dengan murid Sabtu di ujung Maret kemaren berakhir dengan nano-nano. Nemanja Vidic terpaksa ditandu keluar lapangan karena daerah bahunya mengalami dislokasi. Alhasil, United akan bermain tanpanya dalam 4-5 minggu. Ditambah cedera sang kapten yang ternyata membutuhkan waktu recovery lebih lama, pertahanan United akan bermain tanpa Vidic-Neville paling tidak sampai mereka berkunjung ke markas Manchester City atau Chelsea di awal Mei.
Padatnya jadwal pada akhirnya memberi nol kemungkinan untuk terhindar dari cedera. Di saat seperti ini memberi kepercayaan pada pemain pelapis adalah krusial. Sir Alex Ferguson, meski khawatir tetap optimis. Kehilangan 3 pemain belakang sekaligus tidak cukup diantisipasi dengan mengembalikan John O'Shea ke bek sayap (kanan) atau Gabriel Heinze ke bek sentral. Sang manajer bersiap mempromosikan kapten tim junior, Craig Cathcart. Sang pemain akan mulai dibawa saat 'The Red Devils' bertandang ke Olimpico, Roma, di ajang LC pekan ini.
Di lain hal, selain mengklaim pulihnya striker Ole Gunnar Solskjaer dengan golnya, MU kontra Blackburn Rovers juga menyembulkan indikasi besarnya motivasi Sir Fergie's Babes untuk juara. Tertinggal dan tertekan satu gol di babak pertama, mereka berhasil membalas determinasi permainan keras menjurus kasar khas The Rovers dengan gelontoran 4 gol tanpa balas di babak ke dua. Semoga mental juara ini semakin kental mendekati akhir kompetisi.