Wednesday, May 19, 2010

Mengenal Ben Amos

Sudah ada tawaran resmi sebesar 6 juta pounds dari Birmingham City untuk merekrut kiper pelapis United, Ben Foster; dan tampaknya proses hanya membutuhkan finalisasi hingga sang kiper resmi bergabung dengan rival sekota Aston Villa tersebut.

Ben Foster, dari Merah Manchester ke Biru Birmingham

Ben Foster adalah kiper bertalenta yang sudah memasuki usia matang. Namun performa yahud tukang jaga gawang tua asal Belanda, Edwin van der Saar, membuat sang pemilik nomor 12 tak bisa berbuat apa-apa selain mencari tim lain yang memberi kesempatan lebih besar untuk bermain. Apalagi United pun masih memiliki Tomasz Kuszczak yang penampilannya tidak kalah dengan Foster setiap kali dipercaya turun. Jadi, pindah adalah keputusan terbaik.

Dari Ben ke Ben

Kehilangan Foster, berarti United hanya akan memiliki 2 kiper berpengalaman dalam mengarungi musim depan. Bukan kebijakan yang baik buat tim sekelas MU yang harus tampil habis-habisan setelah musim ini 'cuma' kebagian Piala Carling. Namun, ketimbang menarik kiper baru dari klub lain, Sir Alex tampaknya lebih memilih untuk mempromosikan salah satu dari beberapa kiper dari tim reserve dengan Ben Amos muncul sebagai favorit.

Andalan tim U-18 MU

Benjamin Paul Amos atau biasa di sebut Ben Amos adalah pria asli Inggris yang lahir di Macclesfield, Cheshire, pada 10 April 1990. Amos bergabung dengan MU diusia 11 tahun dari Crewe Alexandra. Pada 8 Oktober 2005 Amos memainkan debutnya untuk tim Manchester United U-18 dengan masuk menggantikan Daniel Rose setelah penjaga gawang utama MU U-18 saat itu, Ron-Robert Zieler dikartu merah dalam pertandingan yang akhirnya dimenangkan oleh Bolton Wanderers 2-0. Namanya kemudian senantiasa tercatat di line-up sepanjang musim 2005–06 meski tak pernah dimainkan. Nasibnya berubah di musim 2006-2007 setelah resmi menjadi pemain magang pada Juli 2006. Dia menjadi pemain starter secara reguler bagi tim MU U-18.

Ben Amos, siap naik kelas.

Di musim 2007–08 Amos berhasil mempertahankan posisinya di tim U-18. Penampilannya musim tersebut akhirnya membawanya ikut tur musim panas 2008 MU ke Afrika Selatan.

Dari Benua Hitam ke Tim Utama

Di Afrika Selatan Amos tidak mendapat kesempatan bermain. Namun, namanya selalu masuk dalam line-up tim yang tiga kali bermain di negeri Nelson Mandela kala itu.

Dalam perjalanan kembali dari Afrika Selatan, United mampir di Nigeria untuk bermain melawan Portsmouth pada 27 Juli 2008. Di sini peruntungan Amos sedikit membaik. Dia masuk menggantikan Tomasz Kuszczak di menit ke 76.

Debutnya di tim utama akhirnya didapat pada 23 September 2008 ketika dirinya berhasil membantu MU menang 3–1 atas Middlesbrough pada babak ke tiga Piala Carling.

Kemalangan Foster = Kemujuran Amos

Berkah menghampiri Ben Amos pada Desember 2008. Sama seperti (yang akan terjadi) saat ini, waktu itu dia juga menggantikan posisi Ben Foster yang cedera tangan beberapa saat sebelum MU terbang ke Jepang pada tanggal 14 Desember 2008 untuk bermain di FIFA Club World Cup 2008.

Pada 29 Oktober 2009, Amos di pinjamkan ke Peterborough United selama sebulan untuk menggantikan kiper utama tim Championship tersebut yang mendapat larangan bermain. Sayang, debutnya pada 31 Oktober berakhir dengan kekalahan 1–2 dari Barnsley.

Nasib 'malang' pada Ben Foster seolah selalu mendatangkan kemujuran bagi Ben Amos. Dan melihat dari penampilannya yang semakin membaik seiring semakin matangnya usia, Amos yang saat ini sedang menjalani masa peminjaman ke Molde layak membayangkan dirinya bisa tampil lebih sering bersama Manchester United musim depan bila Foster benar-benar hengkang. Apalagi SAF sudah mengatakan MU hanya akan kedatangan satu pemain baru musim depan untuk menyikapi peraturan pembatasan 25 pemain yang mulai berlaku musim 2010/2011. Dan kemungkinan besar pemain baru itu bukan seorang kiper.


Ben Amos bersama Tomasz Kuszczak siap melapis Edwin van der Saar merebut kembali trofi mayor musim depan


Friday, March 19, 2010

Duel Klasik Perempat Final LC 09/10

Harapan untuk 'istirahat sementara' dari tim besar Eropa di babak perempat final LC musim ini tidak terpenuhi. Dari kemungkinan bertemu tim-tim seperti CSKA Moscow, Lyon, atau Bordeaux, MU justru harus melakoni duel klasik melawan Bayern Munchen.

Hasil Lengkap:

Lyon v Bordeaux
Bayern Munich v United
Arsenal v Barcelona
Inter v CSKA Moscow

Duel Klasik

MU vs Munchen adalah sebuah kisah yang banyak menguras emosi di masa lalu. Pertemuan keduanya di masa-masa menjelang & paska pergantian millenium adalah memori yang bergantian memberi kenangan indah & pahit bagi ke dua kubu.

Tahun 1999 di Nou Camp Barcelona MU terlebih dahulu bersuka ria atas kekalahan Muenchen ketika keduanya berjumpa di final tahun itu. Dua tahun berselang, giliran Muenchen juara setelah sebelumnya menekuk United dengan agregat 3-1 di babak perdelapan final, fase yang sama untuk ke dua klub bertemu tahun ini.

Roy Keane-Stefan Effenberg-Oliver Khan-Peter Schmeichel
adalah bumbu yang membuat pertemuan MU-Muenchen di masa lalu layak dikenang.
Siapa tahun ini?


Bordeaux/Lyon Menunggu

Bak kata pepatah, MU harus berakit-rakit ke hulu sebelum berenang-renang ke tepian. Bukan meremehkan kekuatan Bordeaux atau Lyon, dua klub yang bakal United hadapi apabila mampu melewati tantangan Munchen di babak 8 besar.

Duet klub Prancis tersebut menjadi simbol kebangkitan sepakbola Negeri Eiffel tahun ini bukan tanpa alasan. Pasukan Laurent Blanc mulai menunjukkan konsistensi & karakter permainan setelah berhasil memenangi Liga Prancis musim lalu. Begitu juga dengan Claude Puel yang mampu memimpin anak buahnya meruntuhkan skuad Real Madrid yang dibangun di atas ratusan juta poundsterling. Tapi LC terkadang bukan semata kekuatan terkini. Sejarah kegemilangan suatu klub di masa lalu sering menjadi penentu penampilan klub tersebut. Dan Muenchen jelas lebih gemilang karena sudah pernah menjuarai kompetisi ini sebanyak 4 kali. Bandingkan dengan Bordeaux dan Lyon yang belum sekalipun mengangkat 'Si Kuping Lebar'...atau bahkan MU yang satu trofi lebih sedikit di banding klub terbaik Jerman tersebut.

Jadi, MU memang harus bersakit-sakit dahulu melawan Muenchen sebelum kemudian berenang-renang kontra klub Prancis menuju Santiago Bernabeu.

Go United!

Sunday, September 20, 2009

Owen Layak Gantikan Tevez!

Setelah minggu lalu Tottenham Hotspurs, Manchester United kembali menghadirkan kekalahan pertama kali di musim ini bagi tim calon kuat pengganggu 4 besar lainnya, Manchester City. Namun, butuh perjuangan hingga detik-detik terakhir bagi United untuk menekuk klub yang juga rival sekota itu. Penentunya: Michael Owen!

Menggantikan Dimitar Berbatov pada menit 77, Owen membuktikan bahwa United tidak salah merekrut dirinya menggantikan Carlos Tevez yang (ironisnya) tadi bermain mantap untuk 'The Citizen' dengan sumbangsih 2 assist-nya. Pertandingan derby tajir gol itu sendiri berjalan mendebarkan hingga peluit panjang ditiup. Sepasang gol terakhir bahkan harus menunggu hingga injury-time agar tercatat di papan skor, dengan gol penentuan yang diceploskan Owen disinyalir akan mengundang banyak perdebatan karena terjadi di menit ke 5 waktu tambahan. Padahal wasit hanya mengalokasikan 4 menit untuk added-time babak II! Fiuhh....

Michael Owen, naluri predatornya masih lapar mangsa!

Anyway, meski kalah, Mark Hughes sukses membuktikan bahwa City musim ini sama sekali tidak bisa dianggap remeh. Dan benar, meski tampil tanpa beberapa bintang sekelas Emmanuel Adebayor dan Roque Santa Cruz, pasukan biru kota Manchester itu benar-benar merepotkan sisi lain kota tersebut yang berwarna merah.

Pastinya, Sir Alex Ferguson harus berpikir ekstra keras menjelang United ganti menyambangi City of Manchester kelak. Saat itu besar kemungkinan Hughes akan dapat menampilkan kekuatan terbaiknya musim ini.

Thursday, September 03, 2009

Skuad LC 09/10 United: Tanpa Tosic

Manchester United resmi merilis daftar pemain untuk kompetisi Liga Champions 2009/2010. Menariknya, Ferguson memasukkan nama Owen Hargreaves yang cedera sejak setahun belakangan. Perjudian atau informasi tak resmi bahwa perkembangan pemulihan Hargo berjalan sangat memuaskan karena sebetulnya United masih memiliki Zoran Tosic yang lebih fit untuk disertakan dalam daftar tersebut?

Terkendala aturan? Tidak mungkin, karena alau tidak salah aturan '6+5' Sepp Blatter belum diterapkan. Dan kalaupun diterapkan aturan itu tidak membatasi jumlah pemain asing dalam skuad melainkan hanya mengatur jumlahnya di atas lapangan saja. Indikasi bahwa performa Tosic jauh dari memuaskan Sang Gaffer karena pemain baru yang belum pernah tampil seperti Gabriel Obertan justru ada dalam roster tersebut? Hmm...

Zoran Tosic mulai tersingkir dari United?

Skuad LC 2009/2010 United

1.Van der Sar, 2.Neville, 3.Evra, 4.Hargreaves, 5.Ferdinand, 6.Brown, 7.Owen, 8.Anderson, 9.Berbatov, 10.Rooney, 11.Giggs, 12.Foster, 13.Park, 15.Vidic, 16.Carrick, 17.Nani, 18.Scholes, 19.Welbeck, 20.Fabio, 21.Rafael, 22.O'Shea, 23.J.Evans, 24.Fletcher, 25.Valencia, 26.Obertan, 27.Macheda, 28.Gibson, 29.Kuszczak, 31.C.Evans, 33.Hewson, 36.Gray, 37.Cathcart, 38.Zieler, 39.Chester, 40.Amos.

Belum ada informasi apapun tentang mengapa Tosic tidak diikutkan berlaga di Eropa. Tapi, melihat sampai sejauh ini winger Serbia tersebut belum muncul di partai resmi yang dimainkan United, mungkin Fergie memang tidak memperhitungkan dirinya untuk memperebutkan peran yang ditinggalkan Ronaldo berdasarkan penampilannya yang semenjana pada pra-musim.

Kalau indikasi tersebut nyata adanya, sangat mungkin dalam bursa transfer mendatang United masuk ke pasar pemain untuk memboyong satu lagi pemain sayap. Tentu bila hingga saat itu sayap-sayap yang ada sekarang gagal membawa United terbang tinggi.

Melirik Rival

Bersamaan dengan indikasi di atas, pagi ini ada berita menarik datang dari markas Liverpool: Ryan Babel berencana untuk hengkang! Kegagalan dirinya menarik perhatian Rafael Benitez untuk menjadikannya pilihan utama di sayap dikatakan sebagai penyebab ketidakpuasannya berada di Anfield. Padahal, tahun kompetisi ganjil sangat penting bagi setiap pemain nasional Eropa negara masing-masing karena selalu ada pagelaran akbar antarnegara di pengujung musim. Tahun ini pagelaran itu adalah Piala Dunia 2010 dan Babel jelas tidak ingin melewatkannya.

Tentu saja, membujuk Babel hijrah ke MU akan seperti menyiramkan bensin ke api persaingan yang sudah berkobar besar. Apalagi MU beberapa waktu yang lalu berhasil menggaet Michael Owen yang pernah menjadi kebanggaan kubu merseyside merah. Tetapi, apapun 'buntut' yang membayanginya, Babel tetaplah seorang pemain kelas dunia.

Bila kita flash-back, Ryan Babel adalah salah satu talenta emas yang berhasil ditelurkan akademi sepakbola Ajax Amsterdam yang memang terkenal sangat baik membibit pemain bola. Memainkan debutnya pada awal tahun 2004, Babel membintang menjadi salah satu youngster paling menjanjikan di dunia. Berpostur tinggi besar namun cepat dan cekatan serta memiliki insting mencetak gol tinggi membuat pemain yang dapat diposisikan sebagai striker maupun winger tersebut menjadi incaran banyak klub-klub top Eropa pada waktu itu. Hanya tingginya harapan Fergie pada Cristiano Ronaldo saja yang kala itu membuat United tidak ikut dalam perburuan.

Setelah Ronaldo hengkang, inikah waktunya Babel datang? :)

Mungkinkah Ryan Babel mengganti logo seragam merahnya dengan emblem United?

Kenapa tidak? Kebiasaannya menggiring bola dengan cepat melewati pemain-pemain bertahan lawan mirip dengan Ronaldo. Perawakannya juga terlihat lebih kokoh ketimbang Ronaldo, namun tetap licin melepaskan diri dari kawalan musuh.

Dan satu lagi yang menjadi persamaan Babel dengan Ronaldo adalah pernah membobol gawang dan mengalahkan MU bersama tim mereka (sebelumnya). Bukan rahasia baru bahwa kemampuan seorang pemain menjebol gawang anak buahnya kerap kali dijadikan parameter bagi Fergie dalam merekrut pemain baru.

Seperti Ronaldo yang mencetak gol ke gawang MU ketika membawa klubnya Sporting Lisbon mengalahkan tim asuhan Fergie tersebut dalam sebuah laga persahabatan di tahun 2003, begitu juga Babel musim kemarin menyumbang gol kemenangan Liverpool atas MU di Anfield.

Aksi Ronaldo ketika bersama Sporting Lisbon menekuk MU tahun 2003

Gol kemenangan Liverpool atas MU yang dicetak Babel musim lalu

Menjadi yang Pertama

Rivalitas merah di liga Inggris antara Manchester United dengan Liverpool sudah membuyut parahnya. Stadium yang 'mengharamkan' pemain kedua klub saling berganti seragam, terlebih bila transfer dilakukan secara frontal (langsung dari MU ke Liverpool atau sebaliknya). Pemain terakhir yang melakukannya adalah Phil Chisnall ketika pindah dari United ke Liverpool pada bulan April 1964 senilai 25 ribu pounds. Namun, tidak terdeteksi pemain Liverpool yang kemudian mengenakan jersey United tanpa transit di klub lain sebelumnya. Bila 'mimpi' ini jadi kenyataan, berarti Babel akan menjadi pemain Liverpool pertama yang pindah secara frontal ke Manchester United!

Terhalang Dendam Rafa

Namun, selain aroma rivalitas yang sudah mendarah daging, kepindahan pemain Liverpool langsung ke MU juga akan terhalang oleh pelatih The Anfield Gank Rafael Benitez yang sempat sakit hati ketika niatnya memindahkan Gabriel Heinze dari Old Trafford ke Anfield dulu ditolak mentah-mentah oleh Fergie.

Gabriel Heinze justru dilego ke Madrid meski Liverpool sangat mengingininya

Tetapi untuk Babel mungkin akan menjadi keniscayaan karena pemain yang bersangkutan berinisiatif sendiri dengan keras untuk pindah karena merasa dibohongi oleh Rafa. Tentu saja dengan catatan Babel belum teracuni kebencian akut yang sudah mentradisi di kedua kubu.

Wednesday, September 02, 2009

United tanpa Transfer Telat

Premier League baru saja menutup jendela transfer beberapa saat yang lalu. Tidak ada pemain baru yang dikontrak Manchester United di saat-saat akhir. Itu berarti, kepergian Cristiano Ronaldo ke Real Madrid dan Carlos Tevez ke Manchester City dirasa Sir Alex cukup digantikan dengan mendatangkan trio Antonio Valencia, Michael Owen, dan Gabriel Obertan di awal musim serta menyuntikkan tenaga dari duo youngster Adem Llaijc dan Mame Diouf pada Januari 2010.


Gabriel Obertan, Michael Owen, dan Antonio Valencia; trio anyar United


Adem Llaijc, dipinjamkan ke Partizan Belgrade hingga Januari 2010


Demikian juga dengan Mame Biram Diouf di Molde FC

Selain nama di atas, United patut berharap pada comeback Owen Hargreaves. Cedera sejak menjelang akhir tahun kemarin, Hargo diperkirakan sudah pulih pada akhir September ini. Meski masih diperlukan observasi lebih lanjut dan mendalam untuk menentukan kapan Hargo bisa bermain, tapi mudah-mudahan tenaganya bisa berguna optimal ketika Manchester United menghadapi jadwal gila di bulan Desember.


Semangat Owen Hargreaves akan membuat United lebih berenergi.
Semoga dia dapat kembali ke permainannya sebelum cedera panjang

Thursday, August 27, 2009

United ke Turki, Rusia, dan Jerman!

Undian 32 besar UEFA Champions League 2009/2010 menempatkan Manchester United satu grup dengan Besiktas (Turki), CSKA Moscow (Rusia), dan Wolfsburg (Jerman). Bukan grup maut, tapi lumayan tricky.

Hasil Undian Lengkap

Group A: Bayern Munich, Juventus, Bordeaux, Maccabi Haifa.

Group B: United, CSKA Moscow, Besiktas, Wolfsburg
.

Group C: Milan, Real Madrid, Marseille, FC Zurich.

Group D: Chelsea, FC Porto, Atletico Madrid, APOEL Nicosia.

Group E: Liverpool, Lyon, Fiorentina, Debreceni.

Group F: Barcelona, Internazionale, Dynamo Kyiv, Rubin Kazan.

Group G: Sevilla, Rangers, Stuttgart, Unirea Urziceni .

Group H: Arsenal, AZ Alkmaar, Olympiakos, Standard Liege.

Klub-klub Inggris termasuk beruntung tahun ini karena 'lolos' dari kemungkinan untuk satu grup dengan Real Madrid dan Internazionale, dua klub kakap Eropa. Liverpool adalah yang paling alot karena harus berjumpa Lyon dan Fiorentina.

Yang akan jadi partai menarik tentu Milan vs Madrid di mana gelandang anyar Neo-Galacticos Ricardo Kaka akan langsung bertemu mantan klubnya, hanya beberapa bulan setelah pemain Brazil tersebut berpindah dari ke dua klub.

Edwin Terbaik Eropa

Selain pengundian babak grup, event yang berlangsung di Monaco tersebut juga memilih pemain-pemain terbaik Eropa di tiap lini.

Kiper Manchester United, Edwin van der Sar mendapat ganjaran setimpal atas penampilan gemilangnya musim lalu. Gelar 'Kiper Terbaik Eropa 2009' akan menjadi pengantar rencana gantung sarung tangan sangat indah pria Belanda berusia 38 tahun itu di akhir musim ini.

VDS akan keluar Old Trafford sebagai kiper terbaik Eropa!


Inilah para pemain terbaik Eropa 2009 di tiap lini:

Kiper: Edwin van der Sar (Manchester United)

Bek: John Terry (Chelsea)

Gelandang: Xabi Alonso (Barcelona)

Penyerang: Lionel Messi (Barcelona)

Terry lebih Baik dari Rio dan Vidic?

Dari semua pemenang di setiap kategori, terpilihnya John Terry sebagai bek terbaik Eropa 2009 layak dipertanyakan mengingat tahun kemarin dia 'hanya' mampu membawa klubnya menjuarai piala FA serta posisi 3 klasemen akhir liga Inggris dan semifinal liga Champions Eropa. Bandingkan dengan Carles Puyol yang mengkapteni Barcelona meraih treble atau duet Rio Ferdinand-Nemanja Vidic yang berkontribusi pada 1122 menit tidak kebobolannya gawang Manchester United musim lalu yang menjadi rekor baru di liga Inggris dan rekor clean-sheet terlama Inggris Raya berdurasi 1212 menit.

John Terry sang bek terbaik Eropa 2009

Hmm, menarik untuk mencari tahu handicap Puyol-Ferdinand-Vidic sehingga kalah dari kapten Chelsea dan timnas Inggris tersebut.

Jelang MU vs Arsenal: Cesc Percobaan Formula Baru Wenger?

Kamis dini hari waktu Indonesia bagian barat Arsenal berhasil memastikan diri sebagai bagian dari 32 tim terbaik Eropa yang akan berlaga di ajang antarkampiun, UEFA Champions League 2009/2010. Menang 3-1 di Emirates berarti pasukan Arsene Wenger lolos ke babak grup dengan agregat 5-1 atas raksasa Skotlandia Glasgow Celtic. Hasil yang cukup menggambarkan bahwa William Gallas, dkk memiliki kualitas teknik yang lebih dari cukup untuk diperhitungkan sebagai calon kuat juara di berbagai kompetisi yang diikutinya, termasuk di liga Inggris. Dan pekan ini, tim London Utara tersebut akan menyambangi markas Manchester United, Old Trafford.

Arsenal & Kebijakan Manajernya yang Ekonom

Memasuki musim baru, Arsene Wenger masih keukeuh memegang prinsip lama dalam memanajeri Arsenal: bertumpu pada pemain muda dan mengutamakan produk akademi ketimbang membeli. Sebagai orang yang memiliki latar belakang pendidikan ekonomi, Wenger tahu betul bahwa prinsip membeli semurah mungkin untuk kemudian up-grade sehingga dapat dijual semahal mungkin berlaku untuk setiap aspek kehidupan, termasuk di sepakbola. Musim ini, Wenger melepas Emmanuel Adebayor & Kolo Toure. Semuanya ke Manchester City yang berani membayar masing-masing senilai 25 dan 16 juta poundsterling. Padahal beberapa tahun yang lalu, Arsenal hanya mengeluarkan 7 juta dan 200 ribu ketika mendatangkan keduanya.

Kebijakan yang sudah berlangsung selama 4 tahun terakhir tersebut memang menguntungkan secara finansial, namun tidak dalam hal prestasi. Terakhir kali Arsenal menjuarai kompetisi resmi adalah pada tahun 2005 di ajang piala FA. Pertandingan final itu adalah terakhir kalinya Arsenal dikapteni Patrick Vieira. Di musim 2005/2006, Vieira berganti kostum strip zebra Juventus, klub Italia yang bersedia menebus dirinya sekitar 15 juta poundsterling. Keputusan yang mendatangkan banyak laba karena The Gunners dulu hanya mengeluarkan 6,5 juta pounds untuk mentransfer gelandang Prancis tersebut dari AC Milan.

Piala FA 2005 diraih Arsenal di bawah pimpinan Patrick Vieira sebelum di jual ke Juventus

Penjualan tersebut sepertinya tidak berdampak apapun pada performa Arsenal bahkan potensial menjadi keputusan brilian (menjual pemain 'tua' dengan harga tinggi) karena berselang setahun kemudian Thierry Henry yang didapuk sebagai pengganti Vieira sukses mengkapteni teman-temannya ke final liga Champion. Sayang, Barcelona yang menjadi lawan mereka saat itu meluluhlantakan mimpi untuk membawa klub yang dibela untuk pertama kalinya menjadi jawara Eropa. Dan Henry, yang dulu didatangkan dari Juventus dengan harga 500 ribu pounds, akhirnya hanya 2 tahun mengemban tugas sebagai kapten karena setahun setelah final tersebut dirinya dilego ke klub rival, Barcelona, dengan bandrol 16 juta pounds.

Thierry Henry setahun sebelum menjadi rekan setim Samuel Eto'o di Barcelona

Dua kebijakan di masa lalu itu secara tidak langsung mencap Arsenal hanya sebagai klub 'pembibit' yang mematangkan pemain muda dan tak terkenal untuk dijual di masa depan ketimbang digunakan memperkuat tim agar berprestasi. Trofi bila memang akhirnya diraih hanya akan dianggap sebagai 'bonus'. Tak heran, memasuki BPL 09/10 Arsenal-lah yang diprediksi bakal tergusur dari The Big Four oleh Tottenham atau City yang memperkuat diri secara signifikan, ketimbang United, Chelsea, atau Liverpool.

Berusaha Menjungkirkan Prediksi

Nyatanya, hingga premiership berlangsung dua pekan, Arsenal justru menjadi tim tersubur dengan 9 gol yang berhasil mereka cetak dalam 2 gim. Jumlah itu melampaui raihan duet pemuncak klasemen sementara Tottenham dan Chelsea yang masing-masing mengoleksi 9 dan 7 gol dari 3 pertandingan yang sudah keduanya lewati. Padahal, dalam kurun waktu yang sama, Arsenal justru memainkan 1 gim lebih banyak dari kedua sesama klub London itu (Arsenal: 2 gim premiership + 2 gim kualifikasi liga Champions; Spurs & Chelsea hanya menjalani 3 gim premiership saja). Semua hasil itu pun diraih melalui permainan menyerang nan cantik!

Sabtu besok adalah saat yang tepat bagi anak-anak asuh Arsene Wenger membuktikan bahwa mayoritas pengamat yang memprediksi Gunners akan terlempar dari 4 besar klasemen akhir 09/10 keliru, ketika mereka bertandang ke markas juara bertahan, Manchester United.

Kurang dari 48 jam menjelang kick-off, Arsenal sedang berada pada tingkat kepercayaan diri dan mentalitas yang tinggi melihat rekor mereka dalam musim baru sejauh ini lebih baik dari tuan rumah. Kelelahan yang mereka alami pascamenekuk Glasgow Celtic Rabu kemarin dapat diabaikan melalui strategi rotasi pemain. Strategi yang terbukti mampu membawa mereka tampil konsisten karena tipisnya perbedaan pemain inti dengan para pelapisnya. Bila ada yang mengganggu persiapan maka itu adalah kepastian kondisi kapten sekaligus playmaker mereka, Cesc Fabregas yang mengalami cedera ketika memimpin timnya menekuk Porsmouth Sabtu yang baru lalu. Tetapi sejatinya Denilson, dkk tidak perlu khawatir walaupun Cesc tidak cukup fit untuk big-match tersebut karena mereka masih memiliki Andrei Arshavin dan Aaron Ramsey yang fasih memainkan peran sebagai pengatur permainan 'Gudang Peluru'. Jack Wilshere si anak ajaib yang belakangan mencuri perhatian publik Inggris juga bisa menjadi kartu As bila dibutuhkan.

Strategi Mengaburkan Strategi?

Yang kini harus diwaspadai 'Setan Merah' adalah kemungkinan taktik pengaburan strategi yang sedang dimainkan Arsene Wenger terkait spekulasi akan bermain-tidaknya Cesc Fabregas nanti. Dalam laga kontra Pompey Sabtu kemarin, Cesc Fabregas hanya bermain satu babak dan digantikan Aaron Ramsey karena cedera. Menurut hasil pemindaian Senin lalu yang dilansir Arsenal, cedera itu tidaklah parah. Fabregas hanya perlu beristirahat beberapa hari sebagai langkah pemulihan.

Meski dikatakan tidak bisa merumput vs Celtic karena masih dalam proses pemulihan, bisa jadi tenaga Fabregas memang disimpan untuk 'diledakkan' di Old Trafford. Fakta bahwa Arsenal hanya membutuhkan hasil seri atau kalah dengan selisih satu gol untuk melenggang ke fase grup liga Champions memperkuat dugaan tersebut. Opini Wenger bahwa partai play-off kualifikasi liga Champions lebih penting ketimbang bersiap menghadapi MU di premiership akhirnya hanya terdengar sebagai alibi. Strategi seperti ini bukan hal baru dalam sepakbola, tapi tetap saja mematikan. Dan akan makin berbahaya bila otak encer Wenger dapat menemukan formula untuk mengkamuflasenya sehalus mungkin.

Kecerdasan Wenger kembali menelurkan ide segar utk memenangkan trofi bagi Arsenal?

Bila benar ide-ide seperti itu akan digunakan oleh Arsene Wenger musim ini, setiap tim harus mewaspadai pria Prancis yang satu ini. Karena itu berarti bahwa Wenger sudah menyadari bahwa dalam makin ketat & transparannya kompetisi masa kini, hampir mustahil mengandalkan kualitas teknis anak-anak muda semata untuk menjadi juara. Perlu kekuatan non-teknis yang digunakan agar, meskipun tidak mendongkrak kualitas timnya, tapi mampu memecah konsentrasi persiapan tim calon lawan.

Dan kalau Wenger dapat memaksimalkan kecerdikannya berimprovisais dengan ide-ide macam itu, hati-hati...Arsenal siap menusuk dari belakang setiap analisa yang meremehkan mereka!

Tuesday, August 25, 2009

Bawa Metzelder Aja, Gill!

Saat ini David Gill banyak diberitakan media sedang berada di Ibukota Spanyol dan sedang dalam tahap negosiasi dengan Real Madrid untuk mendapatkan winger Belanda Arjen Robben. Awalnya United menawarkan 20 juta poundsterling, tp kini meningkat di range 25-30 juta karena ikut masuknya proposal dari Manchester City untuk mantan pemain Chelsea dan PSV Eindhoven tersebut. Keputusan kembali ke pasar transfer muncul setelah MU ditekuk klub promosi Burnley Rabu minggu kemarin. Keputusan yang tepat atau semata respon emosional terhadap reaksi fans yang tidak puas dengan kekalahan tersebut?

Sayap sudah Cukup Kuat

Arjen Robben adalah salah satu penyerang sayap terbaik dunia. Kemampuannya sangat tidak kalah dengan nama-nama seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, atau Frank Ribery. Prestasi menjuarai 3 liga utama Eropa dan piala-piala bergengsi lainnya adalah representasi dari kemampuan olah bolanya yang mumpuni. Sebelum bergabung dengan Chelsea dulu Robben sudah sangat dekat menuju Old Trafford. Namun, ketidaksenangan sang ayah terhadap pendekatan yang dilakukan Sir Alex membuat andalan timnas Belanda itu urung mengenakan seragam merah kebanggaan United. Fakta yang membuktikan bahwa dirinya memiliki kualitas yang memenuhi standar untuk bermain di bawah Fergie. Hanya, gelandang yang punya tendangan kencang tersebut relatif rentan cedera, handicap yang menghalanginya menjadi yang terbaik di dunia selama ini.

Arjen Robben, incaran lama tapi baru United

United sendiri pascahengkanya Cristiano Ronaldo sudah mendatangkan Antonio Valencia sebagai pengganti. Pemain Ekuador itu juga sejauh ini juga telah sukses membuktikan kapasitas dirinya. Bila di kanan ada Valencia, United bisa mengandalkan Nani di sisi kiri. Perubahan gaya main 'Setan Merah' untuk tidak menuntut para winger masuk menusuk ke kotak penalti akan memberi peluang Nani untuk bersinar musim ini. Dulu, selama masih ada Ronaldo yang memang sangat bagus dalam melakukan penetrasi dari sayap ke daerah rawan lawan, Nani seakan 'dipaksa' untuk mengimitasi gaya kompatriotnya itu. Apalagi ketika didatangkan United Nani mendapatkan julukan The Next Ronaldo. Padahal, dengan postur yang relatif lebih mungil, sulit bagi Nani untuk menerobos bek-bek klub Premiership yang rata-rata tinggi besar seperti yang biasa Ronaldo lakukan.


Selebrasi akrobatik ini niscaya akan sering terlihat jika Nani sukses menjawab kepercayaan yang memang layak didapatnya.

Valencia dan Nani dapat dikombinasi dengan Park Ji-Sung untuk menempati posisi sayap dalam setiap starting line-up yang disesuaikan dengan gaya bermain tiap-tiap calon lawan. Park sendiri selama ini established karena permainannya yang gigih dan pantang menyerah, serta memiliki stamina yang luar biasa. Patut dinanti juga penampilan 2 sayap muda pendatang baru: Gabriel Obertan di awal musim dan Adem Llaijc ketika kompetisi sudah setengah jalan kelak. Dengan beberapa pemain seperti Rooney, Welbeck, Giggs, Fletcher, Gibson atau bahkan Evra, dan Da Silva bersaudara dapat juga diinstruksikan bermain melebar di depan, kebutuhan United akan pemain yang mampu menyuplai bola dari kedua flank pada striker kembar sebenarnya sudah memenuhi syarat kuantitatif. Yang perlu dilakukan adalah mengenali dan mempertajam kemampuan para pemain tersebut secara spesifik untuk kemudian dipilih yang paling sesuai dengan strategi yang akan dipakai dan karakter tim yang akan dihadapi.

Jadi, pembelian Arjen Robben, meski berprospek cerah (bila tidak terlalu sering cedera), berpotensi mendatangkan kekecewaan pada pemain seperti Nani & Park yang sangat berharap mendapat berkah dari kepergian Ronaldo. Apalagi United juga sudah mengeluarkan 20 juta poundsterling untuk Valencia dan Obertan.

Antisipasi Krisis Bek

Skuad MU menjelang penutupan transfer musim panas ini sesungguhnya sudah cukup meyakinkan sehingga keputusan Sir Alex untuk keluar dari pasar pemain sangat bisa dimaklumi. Hanya saja, bila memang ingin menambah personil dari luar, lini belakanglah yang justru terlihat mudah goyah. Baru pulihnya Gary Neville dan Wes Brown serta masih berkutatnya Rio Ferdinand dan Rafael di ruang phsyo membuat United harus menunggu lebih lama untuk menentukan komposisi back-four utama musim ini. Belum lagi Nemanja Vidic yang terancam hukuman larangan bermain 3 partai karena tertangkap kamera menampar striker Wigan ketika MU menang 5-0 atas klub tersebut sabtu yang lalu, serta fakta harus naiknya Johny Evans ke meja operasi. Ini jelas tidak ideal dalam menghadapi kampanye di 4 kompetisi yang melibatkan tim-tim yang semakin kuat.

Karena itu, kalau memang benar kepergian David Gill ke Madrid untuk menawar Robben karena khawatir akan daya dobrak United yang tumpul seperti ketika melawan Burnley, maka alasan tersebut dengan sendirinya sudah dianulir lewat kemenangan besar beberapa hari kemudian di DW Stadium. Dan agar kunjungan Gill ke Santiago Bernabeu tidak sia-sia, tidak ada salahnya kalau Chief Executive 'Setan Merah' itu menanyakan kemungkinan untuk membawa serta Christoph Metzelder baik berstatus tetap atau hanya pinjaman satu atau setengah musim keluar dari Madrid. Bek tengah berkewarganegaraan Jerman itu jarang mendapat kesempatan bermain selama menghuni kandang Les Merengues. Selain faktor cedera, tangguhnya duet Cannavaro-Pepe di depan Iker Casilas memposisikan Metzelder hanya sebagai pilihan ketiga. Bahkan bek bertinggi tubuh 193 cm itu sering kalah bersaing dengan Gabriel Heinze, ex-wing-back kiri United.

Menjelang musim baru, prospek bermain Metzelder pun tidak terlalu cerah. Meski Cannavaro dan Heinze sudah dilego, tapi Madrid juga baru membeli Raul Albiol. Metzelder sepertinya akan kembali menjalani peran sebagai pelapis duet utama yang musim ini sepertinya akan diberikan pada Pepe-Albiol. Itu pun kalau bek andalan Der Panzer tersebut tidak tenggelam oleh performa Ezequel Garay, bek muda tangguh yang baru kembali dari masa peminjaman.

Christoph Metzelder bisa menutup lobang yang ditinggal cedera beberapa bek United

Kedatangan Christoph Metzelder akan menjadi solusi praktis terhadap kepelikan masalah yang dihadapi lini pertahanan United akhir-akhir ini. Meski harus diakui keputusan mendatangkan pemain Jerman itu akan menyunat kesempatan bek-bek produk akademi MU seperti James Chester atau Craig Cathcart untuk berpromosi ke tim utama musim ini. Dua nama yang sebenarnya layak diberikan kesempatan bila Sir Alex Ferguson akhirnya memang tak tertarik untuk mendatangkan Metzelder atau bek-bek tengah senior lainnya.