Wednesday, May 19, 2010

Mengenal Ben Amos

Sudah ada tawaran resmi sebesar 6 juta pounds dari Birmingham City untuk merekrut kiper pelapis United, Ben Foster; dan tampaknya proses hanya membutuhkan finalisasi hingga sang kiper resmi bergabung dengan rival sekota Aston Villa tersebut.

Ben Foster, dari Merah Manchester ke Biru Birmingham

Ben Foster adalah kiper bertalenta yang sudah memasuki usia matang. Namun performa yahud tukang jaga gawang tua asal Belanda, Edwin van der Saar, membuat sang pemilik nomor 12 tak bisa berbuat apa-apa selain mencari tim lain yang memberi kesempatan lebih besar untuk bermain. Apalagi United pun masih memiliki Tomasz Kuszczak yang penampilannya tidak kalah dengan Foster setiap kali dipercaya turun. Jadi, pindah adalah keputusan terbaik.

Dari Ben ke Ben

Kehilangan Foster, berarti United hanya akan memiliki 2 kiper berpengalaman dalam mengarungi musim depan. Bukan kebijakan yang baik buat tim sekelas MU yang harus tampil habis-habisan setelah musim ini 'cuma' kebagian Piala Carling. Namun, ketimbang menarik kiper baru dari klub lain, Sir Alex tampaknya lebih memilih untuk mempromosikan salah satu dari beberapa kiper dari tim reserve dengan Ben Amos muncul sebagai favorit.

Andalan tim U-18 MU

Benjamin Paul Amos atau biasa di sebut Ben Amos adalah pria asli Inggris yang lahir di Macclesfield, Cheshire, pada 10 April 1990. Amos bergabung dengan MU diusia 11 tahun dari Crewe Alexandra. Pada 8 Oktober 2005 Amos memainkan debutnya untuk tim Manchester United U-18 dengan masuk menggantikan Daniel Rose setelah penjaga gawang utama MU U-18 saat itu, Ron-Robert Zieler dikartu merah dalam pertandingan yang akhirnya dimenangkan oleh Bolton Wanderers 2-0. Namanya kemudian senantiasa tercatat di line-up sepanjang musim 2005–06 meski tak pernah dimainkan. Nasibnya berubah di musim 2006-2007 setelah resmi menjadi pemain magang pada Juli 2006. Dia menjadi pemain starter secara reguler bagi tim MU U-18.

Ben Amos, siap naik kelas.

Di musim 2007–08 Amos berhasil mempertahankan posisinya di tim U-18. Penampilannya musim tersebut akhirnya membawanya ikut tur musim panas 2008 MU ke Afrika Selatan.

Dari Benua Hitam ke Tim Utama

Di Afrika Selatan Amos tidak mendapat kesempatan bermain. Namun, namanya selalu masuk dalam line-up tim yang tiga kali bermain di negeri Nelson Mandela kala itu.

Dalam perjalanan kembali dari Afrika Selatan, United mampir di Nigeria untuk bermain melawan Portsmouth pada 27 Juli 2008. Di sini peruntungan Amos sedikit membaik. Dia masuk menggantikan Tomasz Kuszczak di menit ke 76.

Debutnya di tim utama akhirnya didapat pada 23 September 2008 ketika dirinya berhasil membantu MU menang 3–1 atas Middlesbrough pada babak ke tiga Piala Carling.

Kemalangan Foster = Kemujuran Amos

Berkah menghampiri Ben Amos pada Desember 2008. Sama seperti (yang akan terjadi) saat ini, waktu itu dia juga menggantikan posisi Ben Foster yang cedera tangan beberapa saat sebelum MU terbang ke Jepang pada tanggal 14 Desember 2008 untuk bermain di FIFA Club World Cup 2008.

Pada 29 Oktober 2009, Amos di pinjamkan ke Peterborough United selama sebulan untuk menggantikan kiper utama tim Championship tersebut yang mendapat larangan bermain. Sayang, debutnya pada 31 Oktober berakhir dengan kekalahan 1–2 dari Barnsley.

Nasib 'malang' pada Ben Foster seolah selalu mendatangkan kemujuran bagi Ben Amos. Dan melihat dari penampilannya yang semakin membaik seiring semakin matangnya usia, Amos yang saat ini sedang menjalani masa peminjaman ke Molde layak membayangkan dirinya bisa tampil lebih sering bersama Manchester United musim depan bila Foster benar-benar hengkang. Apalagi SAF sudah mengatakan MU hanya akan kedatangan satu pemain baru musim depan untuk menyikapi peraturan pembatasan 25 pemain yang mulai berlaku musim 2010/2011. Dan kemungkinan besar pemain baru itu bukan seorang kiper.


Ben Amos bersama Tomasz Kuszczak siap melapis Edwin van der Saar merebut kembali trofi mayor musim depan


Friday, March 19, 2010

Duel Klasik Perempat Final LC 09/10

Harapan untuk 'istirahat sementara' dari tim besar Eropa di babak perempat final LC musim ini tidak terpenuhi. Dari kemungkinan bertemu tim-tim seperti CSKA Moscow, Lyon, atau Bordeaux, MU justru harus melakoni duel klasik melawan Bayern Munchen.

Hasil Lengkap:

Lyon v Bordeaux
Bayern Munich v United
Arsenal v Barcelona
Inter v CSKA Moscow

Duel Klasik

MU vs Munchen adalah sebuah kisah yang banyak menguras emosi di masa lalu. Pertemuan keduanya di masa-masa menjelang & paska pergantian millenium adalah memori yang bergantian memberi kenangan indah & pahit bagi ke dua kubu.

Tahun 1999 di Nou Camp Barcelona MU terlebih dahulu bersuka ria atas kekalahan Muenchen ketika keduanya berjumpa di final tahun itu. Dua tahun berselang, giliran Muenchen juara setelah sebelumnya menekuk United dengan agregat 3-1 di babak perdelapan final, fase yang sama untuk ke dua klub bertemu tahun ini.

Roy Keane-Stefan Effenberg-Oliver Khan-Peter Schmeichel
adalah bumbu yang membuat pertemuan MU-Muenchen di masa lalu layak dikenang.
Siapa tahun ini?


Bordeaux/Lyon Menunggu

Bak kata pepatah, MU harus berakit-rakit ke hulu sebelum berenang-renang ke tepian. Bukan meremehkan kekuatan Bordeaux atau Lyon, dua klub yang bakal United hadapi apabila mampu melewati tantangan Munchen di babak 8 besar.

Duet klub Prancis tersebut menjadi simbol kebangkitan sepakbola Negeri Eiffel tahun ini bukan tanpa alasan. Pasukan Laurent Blanc mulai menunjukkan konsistensi & karakter permainan setelah berhasil memenangi Liga Prancis musim lalu. Begitu juga dengan Claude Puel yang mampu memimpin anak buahnya meruntuhkan skuad Real Madrid yang dibangun di atas ratusan juta poundsterling. Tapi LC terkadang bukan semata kekuatan terkini. Sejarah kegemilangan suatu klub di masa lalu sering menjadi penentu penampilan klub tersebut. Dan Muenchen jelas lebih gemilang karena sudah pernah menjuarai kompetisi ini sebanyak 4 kali. Bandingkan dengan Bordeaux dan Lyon yang belum sekalipun mengangkat 'Si Kuping Lebar'...atau bahkan MU yang satu trofi lebih sedikit di banding klub terbaik Jerman tersebut.

Jadi, MU memang harus bersakit-sakit dahulu melawan Muenchen sebelum kemudian berenang-renang kontra klub Prancis menuju Santiago Bernabeu.

Go United!