
Pada akhirnya, piala Carling tampak seperti menjadi doping manjur bagi The Blues. Melalui Jose Mourinho mereka langsung unjuk kepalan, menohok lambung The Gunners hingga jatuh terduduk, terguling-guling. Bahkan, kemudian, saat mata masih berkunang-kunang, sebuah lidah berbelati mencemooh jantung & hati mereka sebagai seorang pecundang. Ah, nasibmu Arsenal..sakit itu pun masih ditambah tangga yang kemudian dijatuhkan Blackburn Rovers, tepat mengenai kepalamu, membenamkan sekaligus menyingkirkanmu dari kompetisi sepakbola tertua di dunia...
Kini, Chelski tampak menerapkan jurus serupa tapi tak sama pada musuh-musuhnya di kompetisi lain, terutama premiership. Dengan mengatakan bahwa lebih memilih bersiap untuk musim depan, mereka berharap dapat membuai asap, menutup pandangan sekaligus membuyarkan konsentrasi lawan. Pada akhirnya bisa ditebak, ketika rival utama sudah merasa berlari sendirian menuju podium, mereka kian kencang menggenggam gagang kayu bermata sembilu, siap menggorok dari belakang. Dan bisa dipastikan, lidah tajam dari sang manajer, Jose Mourinho, akan kembali berubah menjadi lintah, menghisap darah tim yang sumringah & tidak mewaspadai hal ini, hingga tetes terakhir.
Terlalu mendramatisir? Ah..sepakbola juga adalah sebuah panggung yang kerap menyajikan kisah-kisah teatrikal...
No comments:
Post a Comment