"Nanti malam pegang mana mas...??!", tanya dia mengacu pada final piala konfederasi 2009, menyapa sembari menghampiri saya untuk mengutip ongkos parkir.
"Amerika pak, ngeri, banyak rudalnya...", jawab saya setengah bercanda, sambil mengeluarkan ongkos parkir.
"Wah..padahal saya pasang Brazil..", sambarnya cemas.
Hehehe..kecemasan yang tampak nyata dari raut mukanya itu bikin saya tersenyum puas sepanjang perjalanan menuju fX buat liat trofi Liga Inggris yang dipamerin di sana sebagai bagian dari kegiatan Asia Tour ManchesterUnited.
Tentu saya mengangkat topi tinggi-tinggi pada pertahanan AS yang begitu militan melindungi gawangnya, plus efisiensi barisan penyerangnya dalam menggalang serangan balik. Tapi, Inggris yang biangnya kick&rush pun saya yakin akan keteteran menghadapi tim Samba yang satu ini. Mereka bukan seniman bola yang mengandalkan keunggulan teknis saja, tapi juga punya kekuatan fisik yang luar biasa lewat postur para pemainnya yang rata-rata tinggi besar.
Felipe Melo nan Memukau
Doi juga penguasa lini tengah Fiorentina. Bakal mantap kayaknya kalo duet sama Carrick atau Anderson!
Diantara deretan juara-juara tersebut, saya sangat kesengsem melihat Felipe Melo yang bersama Gilberto Silva menjadi kumparan yang sangat solid dalam dinamo permainan Selecao. Sebagai bukan penonton Serie A, saya tentu tidak familiar dengan pemain ini. Ternyata, Melo adalah andalan Fiorentina ketika musim lalu berhasil merebut jatah liga Champion dari AS Roma. Dan tak heran, ketika seminggu terakhir ini berkunjung ke berbagai portal sepakbola, sang centrocampista diberitakan menjadi rebutan banyak klub besar. Inter, Juventus, dan Arsenal dikabarkan sedang menjajaki pembelian pemain yang klausul buy-out-nya dipatok diharga 25 juta euro tersebut.
Brazil Coming from Behind
Oke, kekaguman saya cukup sampai disitu mengingat saat ini hampir mustahil Sir Alex Ferguson mencari seorang jangkar tambahan mengingat menumpuknya pemain yang dapat bermain di posisi tersebut. Untuk mengantisipasi Owen Hargreaves pensiun dini pun manajemen United lebih memilih Yaya Toure dari Barcelona
Seperti diketahui, Brazil berhasil membalikkan kedudukan untuk kemudian back-to-back menjadi juara piala Konfederasi melalui dua gol Luis Fabiano & satu tandukan kapten Lucio. Gelar ini bermakna ganda karena juga membawa Brazil mengkudeta Spanyol dari tampuk peringkat teratas FIFA.
Melihat banyaknya talenta Samba yahud lainnya yang tidak masuk dalam seleksi kompetisi kali ini menyiratkan bahwa Brazil masih yang terbaik di dunia saat ini. Suratan yang akan terlegitimasi bila tahun depan mereka berhasil membuktikan diri sebagai negara yang dapat menjadi juara di benua mana pun Piala Dunia dilaksanakan. Satu yang saya harapkan tentu saja Setan-Setan Merah Samba seperti Anderson, Possebon, Rafael, dan Fabio termasuk di dalamnya!
Rodrigo Possebon. Musim 09/10 kabarnya akan dipinjamkan ke klub liga Portugal.
Bila rajin jadi starter, kesempatannya masuk tim Samba ke Afrika Selatan sangat besar.
Bila rajin jadi starter, kesempatannya masuk tim Samba ke Afrika Selatan sangat besar.
No comments:
Post a Comment